Potret Kehidupan Para Sahabat (Bagian 2)

Anas bin Malik hidup setelah wafatnya Rasullullah saw sekitar delapan puluh tahun lebih. Dadanya dipenuhi ilmu yang langsung diambil dari Rosulullah.
Otaknya tumbuh dengan pemahaman kenabian. Oleh karena itu sepanjang umurnya menjadi rujukan umat Islam, tempat umat bertanya, setiap menghadapi permasalahan sulit dan tidak diketahui hukumnya.
Suatu saat terjadi perdebatan tentang keberadaan telaga Nabi nanti di hari qiyamat. Maka mereka bertanya kepada Anas tentang masalah ini. Beliau menjawab :"Aku tidak mengira hidup dalam kondisi mendapatkan kalian mendiskusikan tentang telaga. Sungguh aku telah meninggalkan para wanita tua di belakangku,  tidaklah di antara mereka sholat kecuali mereka berdoa agar dapat minum dari telaga nabi tersebut.
Dan seterusnya Anas sepanjang hidupnya selalu mengenang kehidupan Rosulullah. Adalah Anas selalu riang setiap kali bertemu dengan Rosulullah, sangat sedih di saat perpisahan, banyak mengulang-ngulang sabdanya, sangat perhatian mengikuti perkataan-perkataannya dan perbuatan-perbuatannya, menyenangi apa yang disenangi dan membenci apa yang dibenci, dan hari yang paling berkesan baginya karena dua peristiwa : Hari yang pertama ia bertemu dengan Rosulullah dan hari saat berpisah dengan Beliau. Apabila terkenang hari yang pertama beliau berbahagia, dan apabila terkenang hari yang kedua terharu yang membuat orang-orang di sekelilingnya ikut menangis. Beliau sering berkata :"Sungguh saya melihat Nabi saw pada hari pertama bersama kita, dan hari pada saat wafatnya, maka tidaklah aku melihat dua hari itu ada kemiripan. Maka pada hari saat masuk ke Madianah menyinari segal sesuatu. Dan pada hari hampir wafatnya, Jadilah Madinah kota yang gelap. Terakhir aku melihat Rosulullah saw pada hari senen ketika tabir di kamarnya di buka, maka aku melihat wajahnya seperti kertas mushaf, para sahabat saat itu berdiri di belakang Abu Bakr melihatnya, hampir-hampir mereka bergejolak kalau saja Abu bakr tidak menenangkan mereka. Pada hari itulah Rosulullah saw wafat, maka tidaklah kami melihat pemandangan yang sangat mengherankan dari pada melihat wajah Rosulullah saw harus diuruk dengan tanah.
Adalah Rosulullah saw sering mendoakan  Anas bin Malik. Di antara doanya :
اللهم ارزقه مالا وولداً ، وبارك له ً

Ya Allah berilah razqi kepadanya harta dan anak, dan berkahilah.

Dan sungguh Allah telah mengabulkan doanya, jadilah Anas orang yang kaya di kalangan Anshor, dan paling banyak keturunannya, sampai-sampai dia panjang umur dan hidup bersama cucu-cucunya lebih dari seratus orang. Dan umurnya mencapai seratus tahun lebih. Dan adalah Anas, sahabat yang sangat mengharapkan syafaat Rosulullah saw. pada hari qiyamat, sering sekali ia mengatakan :" Aku berharap dapat bertemu Rosulullah pada hari qiyamat dan mengatakan kepada Rsulullah saw. ya Rosul inilah saya yang dulu menjadi pembantumu.
Ketika Anas sakit menjelang kematiannya, dia berkata kepada keluarganya :"Tuntunlah aku untuk membacaa لا إله إلا الله ، محمد رسول الله ." Begitulah ia mengulang-ngulangnya sampai datang ajalnya. Beliau pernah berwasiat agar tongkat kecil milik Rosul dikuburkan bersamanya, maka diletakkanlah di antara lambungnya. Selamat bagi Anas, yang telah dikaruniai oleh Allah dengan berbagai macam kebaikan. Total masa hidup Anas bersama rosulullah saw selama sepeuluh tahun. Beliau berada di ranking ketiga di dalam meriwayatkan hadits, setelah Abu Huroiroh dan Abdullah bin Umar. Semoga Allah membalasnya dan ibunya atas jasanya terhadap Islam dan kaum muslimin dengan sebaik-baik balasan.

No comments

Post a Comment