Potret Kehidupan Para Sahabat (Bagian 1)



أنس بن مالك الأنصاري
" اللهم ارزقه مالاً وولداً ، وبارك له
Ya Allah berilah dia harta
 dan anak dan berkahilah.( Doa Rosul )

Anas bin Malik sejak  usia belianya telah mendapt talqin dua syahadat dari ibunya Al ghumaisho', sejak itu tumbuhlah kecintaan hatinya yang bersih kepada Rosul saw , bersemangat untuk mendengar langsung darinya, tidak heran kalau kadang telinga lebih awal merindukan dari pada penglihatan. Sudah lama anak kecil ini mendambakan bertemu langsung dengan Rosul  di Makkah atau di Yatsrib sehinga ia dapat bahagia dengan pertemuannya.

Tidak berselang waktu yang lama, Yatsrib dibahagiakan oleh kedatangan Rosulullah dan sahabatnya As Siddiq yang sudah lama di damba-dambakan. Maka tidak satupun keluarga dan hati penduduk Madinah yang tidak berbahagia. Saat itu semua pemuda menyebarkan berita setiap pagi bahwa Rosulullah saw akan tiba di Yatsrib. Anas bin Malik bersama anak-anak yang lain yang berusaha ingin bertemu dengan Rosulullah, namun ketika belum berhasil menemuinya ia sedih.
Pada suatu pagi yang indah yang menyebarkan keharuman, masyarakat berteriak-teriak , bahawa Muhammad dan sahabatnya telah dekat dari kota Madinah, semua orang berusaha menyambut kedatangan Nabi saw. Begitu juga anak-anak, mereka berlomba-lomba ikut menyambut Rosulullah dengan hati yang diliputi kegembiraan yang meluap-luap dan wajah yang berseri-seri, maka di antara anak-anak itu adalah Anas bin Malik. Sementara para wanita  telah berada di atas rumah mereka, menunggu dan berusaha melihat wajah Rosulullah saw. hati mereka berkata :" Mana ya orangnya yang disebut Rosul ? Sungguh hari itu adalah hari yang bersejarah. Peristiwa ini terus dikenang oleh Anas sampai usianya hampir seratus tahun.

Belum lama Rosul tinggal di Madinah, datanglah seorang wanita  bernama Al Ghumaiso' binti Milhan menemui Rosulullah saw bersama putranya Anas bin Malik, ia berkata :
يا رسول الله .. . لم يبق رجُلٌ ولا امرأةٌ من الأنصار إلا وقد أتحفك بتُحفَةٍ ، وإني لا أجدُ ما أُتحِفُكَ به غير ابني هذا . .. فخُذْهُ ، فليخدمك ما شئت . . .

Wahai Rosul, tidak satupun seorang laki-laki dan perempuan dari Ansor ini, kecuali telah memberi hadiah kepadamu, dan sesungguhnya Aku tidak memiliki apa yang dapat aku berikan kepadamu kecuali anakku ini….maka ambillah anak ini agar dia dapat membantumu kapan anda mau.

Tergugahlah Rosul untuk menerimanya, beliau mengusap kepalanya dan menyatukannya dengan keluarganya, Saat itu umur Anas sepuluh tahun, saat kebahgaiaannya dapat menjadi pembantu Rosul, dan hidup terus bersama Rosulullah sampai Rosul kembali kepada Allah. Adalah masa hidupnya menjadi pembantu Rosul selama sepeuluh tahun. Kondisi ini sangat dimanfaatkan oleh Anas untuk menimba langsung hidayah dari Rosul, memahami semua sabdanya, mengtahui sifat-sifatnya dan keutamaannya yang tidak dapat diketahui oleh selainnya.
Anas berkata :"Adalah Rosulullah saw orang yang paling baik akhlaknya, lapang dadanya, dan banyak kasih sayangnya. Suatu saat beliau menyuruhku untuk suatu keperluan, ketika aku berangkat aku tidak menuju ke tempat yang Rosul inginkan, namun aku pergi ke tempat anak-anak yang sedang bermain di pasar ikut bermain bersama mereka. Ketika aku telah bersama mereka aku merasa ada seseorang berdiri di belakangku dan menarik bajuku, maka aku menoleh, ternyata dia adalah Rosululah dengan senyum beliau menegurku ::" Ya Unais ( panggilan kesayangan ) apakah kamu sudah pergi ke tempat yang aku perintahkan? Aku gugup menjawabnya : Ya, ya Rosul, sekarang aku akan berangkat. Demi Allah aku telah menjadi pembantunya sepuluh tahun, tidak pernah aku mendengar ia menegurku :" Mengapa kamu lakukan ini dan itu, atau mengapa kamu tidak melakukan ini atau itu ?
Dan Adalah Rosulullah saw jika memanggilnya selalu memanggilnya dengan panggilan rasa sayang dan memanjakan yaitu dengan memanggilnya dengan kata unais atau ya bunayya. Begitu juga Rasullulloh banyak menasihatinya sampai memenuhi hati dan otaknya. Diantara nasihat-nasihatnya adalah :
( يا بُنيَّ إن قدرت أن تُصبح وتُمسي وليس في قلبك غش لأحد فافعل . . .

Ya bunayya jika engkau mampu setiap pagi dan sore hatimu bersih dari perasaan dengki kepada orang lain maka lakukanlah.
يا بُنيَّ إنَّ ذلك من سُنتي ، ومن أحيا سُنتي فقد أحَبَّني .
ومن أحَبَّني كان معي في الجنة .

Ya bunayya sesungguhnya hal itu adalah sunnahku, barang siapa menghidupkan sunnahku maka mencintaiku, barangsiapa mencintaiku akan bersamaku di surga.
يا بُني إذا دخلت على أهلك فسلم يكن بركَةً عليك وعلى أهل بيتك )
Ya bunayya jika engkau menemui keluargamu maka berilah salam niscaya akan menjadi keberkahan bagimu dan bagi keluargamu.

No comments

Post a Comment