ABDULLAH IBNU HUDZAFAH AS SAHMIY RA.(Bagian 2)


Pejabat tadi menjalankan instruksi Heraklius dengan baik. Tetapi Abdullah tetap menolak minum khamr, dan berkata : “minuman ini tidak halal aku minum”. Dan Abdullah hampir mati kehausan. Pejabat tadi melaporkan keadaan Abdullah yang hampir mati kepada Heraklius karena menolak minum khamr, dengan mengatakan : “Jika tuan masih membutuhkannya maka berikan ia makan dan biarkan ia minum sesukanya, sebelum ia mati”. Kata Heraklius : “ Kalau begitu berikania makan dan minum yang disukai. Aku telah uji dia dengan penderitaan namun gagal, maka akan aku uji dia dengan kesenangan. Berikan kepadanya makanan yang paling enak, minuman yang paling segar, dan perempuan yang paling cantik. Semoga yang ini tidak gagal”

Pejabat  tadi menunaikan perintah Heraklius dengan baik. Disediakanlah makanan yang lezat, minuman yang segar dan permpuan yang cantik untuk Abdullah sebagaimana pesan kaisar. Abdullah tidak tergoda, ia hanya makan seperlunya, minum seperlunya, tidak mengganti pakaian sebelum lusuh dan kotor, tidak sedikitpun melirik perempuan cantik itu.   Ketika Heraklius bertanya kepada perempuan itu : “Adakah getaran orang itu kepadamu ?” Jawab wanita itu : “Tidak. Demi Tuhan, ia tidak sedikitpun melirikku”.

Setelah  itulah Heraklius memanggil Abdullah dan berkata : “Sesungguhnya aku telah mengujimu dengan suak dan duka, namun engkau tetap tegar dn sabar. Sekarang maukah kamu mencium kepalaku dan aku akan bebaskan kamu sendirian ? Jawab Abdullah : “Tidak. Saya tidak akan mau mencium kepala Kaisar, jika hanya saya sendiri yang bebas”. Kata Heraklius selanjutnya : “Jadi kamu mau mencium kepalaku agar aku membebaskan seluruh tawanan muslim yang ada ? Jawab Abdullah : “Ya”. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Abdullah telah dirayu Heraklius untuk meninggalkan Islam dan mengikuti agamanya, lalu dinikahkan dengan salah seorang putrinya dan menjadi pejabat khusus di Romawi. Tetapi Abdulah menolak semua.

Abdullah mencium kepala Heraklius dan Heraklius menyerahkan seluruh tawanan Islam kepada Abdullah yang berjumlah 80 (delapan puluh) orang. Kemudian Abdullah pulang ke Madinah menemui Khalifah Umar bin Khatthab. Abdullah menceritakan pengalamannya dengan Heraklius kepada Umar. Mendengar cerita itu seger Umar bangkit dan menciumi kepala Abdullah bin Hudzafah dan berkata : “ Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu). Mengapa ketika kamu berada dalam keterpaksaan tidak mau makan daging babi atau minum khamr? Jawab Abdullah : “Wallahi (demi Allah) wahai Amirul Mukminin, saya sadar bahwa hal itu diperbolehkan untukku. Tetapi saya tidak ingin Heraklius dan orang Romawi mencela Islam dan pemeluknya (yang juga makan daging babi dan minum khamr)”.

Semoga Allah merahmati Abdullah bin Hudzafah dengan rahmat yang seluas-luasnya. Ia telah menancapkan tonggak keteladanan hakiki sebagaimana yang pernah Nabi ajarkan.

Wallahu a’lam.



No comments

Post a Comment