DENPASAR
– Fauzan Aljundi_FAJ. Komunitas Seni Prodi Film dan TV ISI Denpasar mencoba menampilkan
kreativitasnya dengan menanyangkan pemutaran film fiksi di Art Center. Dalam
liburan akhir pekan ini Komunitas seni ISI mengajak msayarakat khususnya anak
muda untuk menonton film dan beberapa drama tambahan yang menghibur pada akhir
pekan ini.
Pemutaran
film tersebut tidak hanya menjadi hiburan pekanan anak muda, tetapi dalam
penanyangan film tersebut juga memberikan beberapa pelajaran tentang kehidupan
sosial maupun adat di Bali. Dalam penanyangan film tersebut menceritakan
tentang dua pasangan yang ingin lanjut ke tahap yang lebih serius. Tetapi
syarat untuk lanjut ke tahap berikutnya yaitu pernikahan harus dengan
“nyentana”.
Istilah
ini hanya ada di Bali, jadi untuk beberapa kalangan istilah
"Nyentana" adalah istilah yang asing di telinga mereka. Sekedar buat nambah pengetahuan, nyentana adalah suatu
istilah yang diberikan kepada sepasang suami istri dimana si suami dipinang
(diminta) oleh keluarga si istri.
Lazimnya dalam adat di Bali, keluarga si suami lah yang harus
meminang si istri, karena di Bali masih menganut sistem patrilinier atau
kebapakan. Lalu mengapa bisa justru keluarga mempelai
wanita yang meminang si pria, hal ini dikarenakan keluarga dari pihak perempuan
tidak memiliki keturunan laki-laki, jadi mereka harus meminang suami.
Film
fiksi yang ditampilkan Komunitas Seni ISI dalam gedung Krisarnawa tersebut
menghibur juga menambah pengetahuan para anak muda-mudi. “harapan kami pemutaran
film ini bisa berlanjut terus menerus tiap tahunnya untuk menghibur dan
menambah wawasan anak muda” kata Juni Indah Astusi mahasiswa ISI sebagai Sie
Acara.
No comments
Post a Comment